23.10.16

Nyuci Mobil Bareng Chelsea Bukan Islan



Hari ini, ketika saya bangun pagi jam 11.15, kondisi rumah sudah gaduh akibat ulah Chelsea. Perempuan kecil ini ponakan saya. Lima tahun, ompong dimana-mana, rambutnya keriting sedikit pirang, usil minta ampun. 

Dia biasa main ke rumah saya, tempat favoritnya adalah kamar mandi yang ada buthtub-nya, dia menyebutnya kolam renang. Jika diberi tahu bahwa itu bathtub bukan kolam renang, dia pasti akan sebal lalu berteriak “kolam renaaannggg”. 

Lima belas menit setelah bangun, setelah meminum air putih beberapa gelas, Ibu menyuruh saya mencuci mobil. Mendengar itu, dengan semangat tinggi, Chelsea berteriak, “Aku ikuuutt”. Padahal dia, kata ibu, baru saja selesai mandi hujan. 

Tak apalah ikut nyuci mobil, biar tidak sepi, biar ada yang diajak guyon, pikir saya pagi itu. Lagi pula, dia pasti mau saya suruh buat ngambil-ngambilin sesuatu. Saat saya sedang asik menggosok bodi mobil dengan kain, Chelsea sibuk memainkan selang air, lalu dengan entengnya dia bertanya, “Bapaknya Mas Fakhri dimana?”

Saat mendengar itu, tanpa ragu saya langsung menjawabnya, “Bapaknya Mas Fakhri sudah meninggal.”

Lalu chelsea dengan cepat pula membalasnya, “Sama berarti, bapaknya Chelsea juga sudah meninggal.”

“Hlo kok Chelsea tahu kalau bapaknya sudah meninggal?” Tanya saya.

“Tahu lah, wong Chlesea lihat bapak tiduran pake sarung kok, terus ada banyak orang,” jawabnya. Mungkin maksudnya adalah kain jarit yang biasa dipakai orang-orang desa buat menutup orang yang telah mati sebelum dimakamkan.  

“Hla Chelsea nangis gak pas bapak meninggal?” Tanya saya lagi.

“Ya nangis lah wong sudah gak punya bapak lagi,” jawabnya tapi sambil tertawa, saya ikut tertawa.

Waktunya sama, saya dan Chelsea sama-sama ditinggal bapak saat usia belum genap 5 tahun. Kira-kira, delapan belas tahun yang lalu, mungkin saya pernah mengajukan pertanyaan yang sama kepada orang dewasa seperti yang Chelsea lakukan terhadap saya tadi pagi. Mungkin. Tetapi saya lupa. 

Dan, nama panjangnya bukan Chelsea Islan, tapi dia lebih cantik dari Chelsea Islan, menurut ibunya. 


dia mengenakan kaus saya yang sudah tidak terpakai lagi dan tanpa bawahan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkumpulah, berkumpulah

Hari itu, hari setelah penantian panjang bertahun-tahun untuk memiliki anak, turun perintah langit untuk Ib. Ia disuruh membawa istri dan a...