Hari ke-9 dalam #30HariMenulisSuratCinta
Unutk A
Hai, aku rindu sekali saat saat kita sering nge-chat dulu. Bagaimana
rasanya tersenyum senyum sendiri setelah
membaca tulisanmu di kotak masukku, itu salah satu hal yang menyenangkan. Aku
merindunya.
Kamu pernah bilang, kalau butuh waktu hampir lima jam untuk mencari
nama account facebookku. Karena kita tidak saling kenal awalnya, juga beda SMA,
kita bertemu karena aku diajak temanku untuk bertemu temanmu, dan temanmu
mengajak kamu untuk bertemu temanku. Rumit sekali kan awal pertemuan kita? Kalau
cowok biasa, pasti sudah melelah ada cewek yang mencari account facebooknya
selama lima jam. Sayang aku bukan cowok biasa, seperti katamu, aku unik haha.
Itu sudah lama sekali, sudah dua tahun. Sekarang kita sudah kuliah
dan jaraknya lumayan jauh. Sudah jarang bertemu, jarang pula berhubungan. Padahal
dulu berapa kali aku sms duluan, berapa kali kamu sms duluan pun dihitung sama
kamu. Kamu memang alay, aku ketularan alay, tapi itu dulu waktu SMA. Dan kata
Radit, alay adalah proses menuju kedewasaan. Sekarang kita sudah tidak alay,
berarti kita sudah dewasa.
Sekarang siapa yang sering kamu buat senyum senyum dengan chat
chatmu? Pasti dia bukan cowok biasa, seleramu kan keren, unik pula. Kamu tahu
aku rindu kan, sempatkan waktu sesekali saja untuk menghubungiku. Ayo beradu
kelucuan lagi lewat aksara, kamu ingat chat yang ini:
“Hukuman gantung saja sekarang sudah diganti sama hukuman tembak,
tapi kenapa kamu gantungin aku? Tembak dong.”
Kenapa aku yang sekarang jadi alay? Tapi kamu ingat, kan? Yaudah,
aku tunggu pesan darimu, oke.. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar