19.2.14

Kamu dan Aku


Untuk U

Hari ke-19 dalam #30HariMenulisSuratCinta

Kamu dan aku, pernah sama-sama mencintai. Tapi kamu dan aku tidak pernah menyatu, karena berbeda yang dicintai.

Diawal bulan Februari, aku menceritakan padamu kalau aku mengikuti progam #30HariMenulisSuratCinta, kuceritakan apa dan bagaimana progam itu. Lalu kamu bilang; bikin surat buat aku, dong. Yang bagus, ya. Sebenarnya, hari itu juga sudah kubuat surat untukmu, namun belum berani aku mengirimnya, jadi aku kirim sekarang, ma’af.

Dulu, ada kejadian yang sangat memalukan waktu kita kelas 2 SMA. Ada teman yang ngomong padaku, kalu kamu suka sama aku. Tapi sebagai cewek, kamu malu untuk ngomong lebih dulu. Dan bodohnya aku, percaya begitu saja pada si kampret itu. Dia menyuruhku untuk menghubungimu. Kamu pasti tahu siapa dia, dia anak ips, kalu ngucap salam suaranya mirip banget almarhum ustadz Zainudin M. Z.

Kemudian, dengan PDnya, malam harinya langsung kutanyakan hal itu pada kamu lewat sms. Jelas saja jawabanmu tidak seperti omomngan si kampret tadi. Dan kamu tahu, dia tetep ngotot kalau dia tidak bohong setelah kuceritakan apa jawabanmu. Ah, kalau dia orangnya tidak menyenangkan, sudah aku serang pake jurus I heart you cenat cenut. Sekarang kamu sudah tahu kan kenapa dulu aku begitu? Jadi jangan mikir kalau aku sok cakep, walau aku memang cakep.

Oke, masuk ke pembicaraan serius. Setahun kemudian, kita satu kelas. Perasaanku antara malu dan pura-pura nggak kenal. Tapi nggak tahu bagaimana, di kelas tiga itu kita juga hampir jadi.. .ah belumlah. Aku saja yang lagi-lagi ke PDan.

Kamu jangan ketawa saat baca surat ini, karena ini bukan surat lucu. Oke? Yang terakhir, karena kita sama-sama di Semarang, nggak ada salahnya kalau kapan-kapan bertemu, kan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkumpulah, berkumpulah

Hari itu, hari setelah penantian panjang bertahun-tahun untuk memiliki anak, turun perintah langit untuk Ib. Ia disuruh membawa istri dan a...